BALI, iNews.id - Daya tarik wisata Indonesia menarik banyak turis lokal maupun internasional, khususnya di Hari Raya Imlek tahun ini. Di Bali, perayaan Tahun Baru Imlek diselenggarakan bagi para wisatawan China selama dua hari sejak Kamis, 15 Februari.
Dilansir Xinhua, Jumat (16/2/2018), Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, perayaan tersebut sangat penting. Pasalnya, banyak wisatawan China yang memilih Bali sebagai destinasi utama liburan Imlek meski sebelumnya ada gempa Gunung Agung.
"Sekarang mereka datang lagi ke Bali, dapat dipahami bahwa peringatan yang pernah dikeluarkan oleh beberapa negara terkait peristiwa gunung berapi tidak berlaku lagi. Jadi, perayaan Tahun Baru Imlek ini memiliki makna yang sangat dalam," kata Pitana.
Sementara itu, Penyelenggara perayaan Tahun Baru Imlek di Bali, Heri Sudiarto, mengatakan lebih dari 1.000 wisatawan China diharapkan menghadiri acara dua hari tersebut. Acara pertama merupakan gala dinner khusus bagi wisawatan China.
"Tahun ini, konsep perayaan Imlek itu membuat mereka merasa nyaman meski merayakan di negara asing. Kami menyediakan makan malam gala untuk mereka dan keluarga mereka dan orang-orang terkasih sebelum mereka merayakan puncak festival di hari berikutnya," ujar Sudiarto.
Sudiarto menyebut, ratusan wisatawan China datang ke hotel bersama keluarga untuk menghadiri acara makan malam gala yang merupakan bagian dari perayaan tersebut. Acara akan kembali dilajutkan keesekan ahrinya, yakni di Hari Raya Imlek yang jatuh pada 15 Februari.
Lebih lanjut, Pitana menuturkan Bali menerima lebih dari 2 juta wisatawan China sepanjang tahun 2017. Angka ini 36 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
China, disebut Pitana, merupakan pasar yang penting bagi Indonesia karena jumlah wisatawan dari China yang datang, khususnya ke Bali, terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Dia juga mendorong wisatawan China untuk menjelajahi destinasi lain di Indonesia selain Bali, yang juga menawarkan keindahan alam yang indah dan atraksi budaya tradisional yang unik. Tujuan tersebut meliputi Danau Toba, Batam, Bintan, Candi Borobudur, Labuan Bajo, Lombok, Bunaken, Wakatobi dan Raja Ampat.