WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) khawatir pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah terganggu dalam waktu yang lama setelah Bandara Internasional Aleppo diserang. Pasalnya, bandara itu digunakan untuk mengirimkan bantuan kepada korban gempa bumi bulan lalu yang menewaskan ribuan orang.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan, meskipun dia tidak dapat berbicara tentang atribusi untuk serangan udara hari Selasa (7/3/2023) lalu, Washington khawatir tentang penghentian aliran bantuan kemanusiaan dalam waktu lama.
PPB pada Rabu (8/3/2023) mengatakan, Kementerian Perhubungan Suriah telah mengalihkan semua penerbangan dengan bantuan gempa ke Damaskus atau Latakia.
Media pemerintah Suriah melaporkan, donor asing termasuk Uni Emirat Arab, Iran, Arab Saudi dan Aljazair telah menerbangkan bantuan ke bandara Aleppo sejak gempa 6 Februari.