ORSK, iNews.id – Rusia dan Kazakhstan memerintahkan kepada lebih dari 100.000 orang untuk mengungsi. Perintah itu menyusul mencairnya salju dalam waktu cepat yang membuat sungai-sungai besar di dua negara itu meluap melampaui titik jebol.
Reuters melansir, es yang mencair membanjiri sejumlah pemukiman di Pegunungan Ural, Siberia, dan wilayah Kazakhstan yang dekat dengan sejumlah sungai seperti Sungai Ural dan Tobol. Bencana tersebut tercatat sebagai banjir terburuk di wilayah tersebut selama setidaknya 70 tahun.
Selasa (9/4/2024) malam, ketinggian air Sungai Ural di Orenburg, kota berpenduduk sekitar 550.000 jiwa di Rusia, mencapai 9,31 meter. Ketinggian itu melebihi tingkat kritis 9,30 meter. Gubernur setempat, Denis Pasler, mendesak warga di daerah berisiko terdampak bencana untuk mengungsi.
“Saya menyerukan kehati-hatian dan bagi mereka yang berada di distrik yang dilanda banjir untuk segera mengungsi,” kata Pasler melalui Telegram.
Penduduk kota mendayung di sepanjang jalan yang terendam air, seolah-olah mereka sedang berada di sungai. Di hulu Ural, air banjir menerobos bendungan tanggul di Kota Orsk, Jumat (5/4/2024) lalu.
Pejabat lokal mengatakan, ketinggian air di Orsk telah turun 21 cm dan sekarang mencapai 9,07 meter. Namun, ketinggian itu masih jauh di atas tingkat bahaya resmi yaitu sekitar 7 meter. Kementerian Darurat Rusia menyatakan, ketinggian air telah menurun di sejumlah wilayah namun menggambarkan situasinya masih sulit.
Ural adalah sungai terpanjang ketiga di Eropa, yang mengalir melalui Rusia dan Kazakhstan ke Laut Kaspia.