KHARTOUM, iNews.id - Seorang anak umur 13 tahun tewas akibat luka tembak saat protes pengambilalihan militer di Sudan. Hingga saat ini, total korban tewas sejak pengambilalihan militer di Sudan mencapai 22 orang.
Bocah malang tersebut terkena tembakan saat aksi protes yang digelar di Khartoum, Sabtu (13/11/2021). Meski sempat dirawat, dia akhirnya meninggal pada Senin (15/11/2021).
Komite Dokter Pusat (CDC) mengatakan, bocah tersebut mengalami luka tembak di kepala. Selain bocah tersebut, ada tujuh pengunjuk rasa yang tewas dalam aksi protes akhir pekan lalu. Sementara 215 orang dilaporkan luka-luka.
Pada 25 Oktober, kepala dewan militer yang berkuasa di Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan menyatakan keadaan darurat. Dia juga membubarkan Dewan Kedaulatan transisi dan pemerintah di tengah protes tuduhan saling bersaing antara militer dan politisi di negara itu.
Al-Burhan menegaskan bahwa tindakan itu dimaksudkan untuk melindungi negara dari "bahaya yang akan segera terjadi". Dia menuduh mereka yang menolak langkahnya sebagai "pembuat kekacauan."
Pekan lalu, al-Burhan mengeluarkan dekrit untuk membentuk dewan transisi baru yang berkuasa sekaligus menunjuk dirinya sendiri sebagai ketuanya.
Sebelum pengambilalihan militer, Sudan dikelola oleh dewan berdaulat pejabat militer dan sipil. Dewan tersebut mengawasi periode transisi hingga pemilihan diadakan pada 2023 sebagai bagian dari pakta pembagian kekuasaan yang genting antara militer dan koalisi Pasukan untuk Kebebasan dan Perubahan.