WASHINGTON, iNews.id - Direktur CIA Amerika Serikat (AS) William Burns mengatakan pemberontakan bersenjata oleh pemimpin tentara bayaran, Wagner, Yevgeny Prigozhin merupakan tantangan bagi negara Rusia. Negara itu telah mengalami 'efek korosif' dari keputusan Kremlin menginvasi Ukraina.
"Sangat mengejutkan, Prigozhin mendahului tindakannya dengan tuduhan tajam atas alasan palsu Kremlin untuk invasi ke Ukraina dan perilaku kepemimpinan militer Rusia dalam perang," kata Burns dalam perkuliahnya di Yayasan Ditchley Inggris, sebuah yayasan nirlaba yang berfokus pada hubungan AS-Inggris, di Oxfordshire, Inggris, Sabtu (1/7/2023).
Dia menambahkan, efek dari tindakan Prigozhin itu akan muncul selama beberapa waktu. Hal itu menjadi pengingat yang jelas akan efek korosif terhadap masyarakat dan rezimnya.
Burns, yang pernah menjabat sebagai duta besar AS untuk Rusia dari 2005-2008 itu menyebut pemberontakan Prigozhin sebagai tantangan bersenjata terhadap negara Rusia.
Direktur CIA yang diangkat pada 2021 itu menambahkan, pemberontakan itu adalah urusan internal Rusia. AS tidak akan ambil bagian.
Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin berterima kasih kepada tentara dan pasukan keamanan. Mereka dinilai mencegah sesuatu yang bisa berubah menjadi perang saudara.
Selama berbulan-bulan, Prigozhin secara terbuka menghina pejabat militer paling senior dengan menggunakan berbagai umpatan kasar dan bahasa gaul penjara. Namun Putin tidak pernah menjawab umpatan Prigozhin di depan umum.