WASHINGTON DC, iNews.id – Jenderal Angkatan Udara AS, Gregory Guillot, menyebut Rusia berencana menggunakan berbagai kemampuan non-nuklirnya untuk menyerang infrastruktur ekonomi dan militer Barat jika terjadi perang dengan Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan Guillot dalam kesaksiannya di Kongres AS pada Kamis (14/3/2024).
“Sementara itu, Rusia terus mengasah berbagai kemampuan non-nuklir—termasuk senjata siber dan rudal jelajah konvensional yang diluncurkan dari udara, laut, dan darat—sebagai pilihan di bawah ambang batas nuklir,” kata Guillot kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.
“Rusia berencana menggunakan kemampuan non-nuklir ini untuk menyerang infrastruktur ekonomi dan militer Barat dalam upaya menurunkan kemauan politik kita (AS) dan memaksa negosiasi untuk mengakhiri konflik yang meningkat,” ujarnya.
Guillot juga mengatakan, Rusia bakal menyasar infrastruktur penting Amerika dengan senjata-senjata tersebut jika terjadi perang dengan Amerika Serikat. Hal itu ditunjukkan dengan pengerahan militer Rusia di dekat Amerika Utara dalam beberapa tahun terakhir dan pernyataan publik yang keluar dari Moskow.
Saat ini, Guillot mengepalai Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD).