WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengatakan transit seperti yang dilakukan Presiden Taiwan adalah hal yang rutin. China seharusnya tidak menggunakan perjalanan Tsai sebagai alasan untuk melakukan tindakan agresif terhadap Taiwan.
Pejabat senior AS menjelang keberangkatan Presiden Tsai, mengatakan, AS tidak melihat alasan bagi China untuk bereaksi berlebihan terhadap rencana transit Tsai minggu ini dan bulan depan. Dalam transit sebelumnya, Tsai telah terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk pertemuan dengan anggota Kongres, diaspora Taiwan, dan kelompok lainnya.
"Jadi sama sekali tidak ada alasan bagi Beijing untuk menggunakan transit yang akan datang ini sebagai alasan atau dalih untuk melakukan kegiatan agresif atau pemaksaan yang ditujukan ke Taiwan," kata pejabat itu.
Dilansir dari Reuters, Rabu (29/3/2023), Presiden Taiwan secara rutin melewati AS saat mengunjungi sekutu diplomatik di Amerika Latin, Karibia, dan Pasifik. Meskipun bukan kunjungan resmi, kesempatan itu sering digunakan oleh kedua belah pihak untuk pertemuan tingkat tinggi.
Menurut memo internal oleh badan keamanan Taiwan yang diperoleh Reuters, perjalanan Tsai membuat badan-badan keamanan di Taiwan gelisah. Mereka khawatir China dapat meluncurkan serangkaian kampanye pengaruh termasuk menyebarkan informasi yang salah di platform media sosial untuk mempengaruhi persepsi publik tentang transit Tsai di AS.
Sebelumnya, China mengancam akan bertindak jika Tsai nekat bertemu Ketua DPR AS, Kevin McCarthy. Namun Tsai menegaskan, tekanan eksternal tidak akan menghentikan Taiwan untuk berhubungan dengan dunia.
"Tekanan eksternal tidak akan menghalangi tekad kami untuk pergi ke dunia," katanya di Bandara Internasional Utama Taiwan di Taoyuan, Rabu (29/3/2023).