JAKARTA, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean Yves Le Drian menegaskan kawasan Indo-Pasifik akan menjadi prioritas negaranya saat menjadi Presiden Uni Eropa pada 2022.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Rabu (24/11/2021), Le Drian menegaskan Prancis ingin menjadi perantara antara negara-negara Indo-Pasifik dan Eropa. Kerja sama strategis akan menjadi salah satu prioritas selama kepemimpinan Prancis di Uni eropa.
"Inti dari komitmen ini adalah visi kami tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, berdasarkan aturan hukum dan menghormati kedaulatan setiap negara," kata Le Drian, dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters.
Le Drian menambahkan, Prancis menyetujui investasi senilai 500 juta euro atau sekitar Rp8 triliun untuk beberapa proyek transisi energi di Asia Tenggara, meski tidak memberikan penjelasan terperinci.
Selama di Jakarta, Le Drian bertemu Menlu Retno Marsudi serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kemudian pada Rabu malam, Le Drian dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo.
Kunjungan ini dilakukan Le Drian di tengah upaya Prancis meningkatkan hubungan dengan negara-negara Asia, setelah batalnya kesepakatan strategis dengan Australia pada September lalu. Kerja sama pengadaan kapal selam Prancis untuk Australia kandas, ditikung Amerika Serikat dan Inggris melalui kemitraan pertahanan AUKUS. Dengan kesepakatan itu, Australia bisa membuat kapal selam nuklir menggunakan teknologi AS dan Inggris.
Prancis menuduh Australia berkhianat dan menusuk dari belakang setelah membatalkan kontrak. Bahkan Presiden Prancis Emmauel Macron menyebut Perdana Menteri Australia Scott Morrison sebagai pembohong.