SUTHELAND SPRINGS, iNews.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengencam penembakan di gereja Sutherland Springs, Wilson County, Texas, yang menewaskan 26 orang dan melukai 20 lainnya.
Saat melakukan kunjungan di Jepang, untuk memulai tur 12 hari di Asia, Trump menyebut penembakan itu sebagai perbuatan yang durjana.
"Perbuatan durjana ini terjadi saat para korban dan keluarga mereka beribadah di tempat yang suci," kata Trump, seperti dikutip dari Reuters, Senin (06/11/2017).
Dia pun menyampaikan belasungkawa dan memberikan semangat kepada keluarga korban agar tegar menjalani cobaan. "Melalui airmata dan kesedihan, kita tetap berdiri tegak, begitu kuat," ungkapnya.
Trump pun menegaskan akan terus memantau perkembangan kasus ini.
Seperti diberitakan, penembakan dilakukan oleh Devin Patrick Kelley, seorang pria berusia 26 tahun. Dia masuk ke Gereja First Baptist sambil menembakkan senapan serbunya secara membabi buta. Kelley diketahui pernah bekerja di Pangkalan Udara AS di Holloman, New Mexico, sejak 2010.
Belum diketahui apa motif pelaku tega menghabisi nyawa para jemaat yang sedang beribadah. Pelaku ditemukan tewas di dalam mobilnya saat melarikan diri. Masih belum jelas, apakah pelaku tewas karena bunuh diri atau akibat luka dari tembakan warga yang dilepaskan warga sekitar saat kejadian.