JAKARTA, iNews.id - Raja George I merupakan Raja Inggris yang tidak bisa bahasa Inggris. Apa alasannya?
Raja George I merupakan cicit dari James I yang menjadi penguasa Kerajaan Bersatu Britania Raya menggantikan Ratu Anne.
Mengutip Britannica, Raja George I berasal dari Wangsa Hannover. Hal inilah yang membuatnya tidak mampu berbahasa Inggris dengan baik.
Berikut iNews.id telah merangkum profil Raja George I, Raja Inggris yang tidak bisa bahasa Inggris dengan fasih.
Raja George I lahir di Hanover, Jerman pada 28 Mei 1660. Ia merupakan putra tertua Adipati Brunswick-Lüneburg.
Mengutip BBC, George menikahi sepupunya, Sophia namun menceraikannya 10 tahun kemudian karena diduga berselingkuh. Selain itu, ia juga memenjarakan Sophia di sebuah kastil hingga kematiannya tahun 1726.
George I merupakan raja pertama dari Wangsa Hanover. Wangsa Hanover sendiri merupakan dinasti Kerajaan Jerman yang menguasai wilayah Kadipaten Brunswick-Lüneburg. Wangsa ini juga memiliki kekerabatan dengan Kerajaan Inggris, dimana banyak anggota kerajaan menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat tinggal.
Raja George I naik tahta setelah menggantikan Ratu Anne yang tutup usia. Diketahui, pada saat Ratu Anne meninggal dunia, tidak ada satupun keturunannya yang memiliki ikatan darah dengannya yang mampu menggantikan posisinya.
Alasannya adalah karena berdasarkan aturan yang dibuat oleh Dewan Kerajaan tahun 1701 tentang pewarisan takhta menyebutkan bahwa seorang raja atau ratu yang akan memimpin Inggris haruslah menganut Protestan. Sedangkan keluarga Ratu Anne seluruhnya menganut Katolik.
Satu-satunya kerabat jauh Ratu Anne yang penganut Katolik adalah Raja George I.
Lantaran sejak kecil tinggal di Jerman, Raja George I sama sekali tidak pernah mempelajari bahasa Inggris.
Mengutip Undiscovered Scotland, Raja George I tiba di Inggris pada 18 September 1714 dan dilantik di Westminster Abbey pada 20 Oktober 1714. Hampir tidak bisa berbahasa Inggris, dan ingin melakukan kunjungan rutin ke Hannover, George I adalah raja yang sangat tidak populer.
Pada tahun-tahun pemerintahannya, Raja George I sangat aktif dalam kebijakan luar negeri Inggris. Penilaian diplomatiknya yang cerdas memungkinkannya untuk membantu membentuk aliansi anti-Spanyol dengan Prancis pada tahun 1717-1718.
Setelah tahun 1717, Raja George I semakin jarang menghadiri rapat Kabinet. Hal ini memungkinkan Kabinet untuk bertindak secara kolektif dan merumuskan kebijakan.