Gagalnya Pertemuan Trump-Kim Jong Un demi Lindungi Kepentingan AS

Nathania Riris Michico
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un. (Foto: Doug Mills/The New York Times)

WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih menyatakan gagalnya perundingan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pekan lalu adalah demi melindungi kepentingan Amerika Serikat (AS).

Kepada stasiun televisi CBS, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan Korut sudah kehilangan kesempatan baik untuk memperbaiki perekonomiannya dengan melakukan denuklirisasi penuh, sesuai dengan yang dikehendaki Trump.

"Karena itu Presiden mempertahankan pandangannya dengan tegas," kata Bolton, seperti dilaporkan Associated Press, Senin (4/3/2019).

"Dan saya tidak melihatnya sebagai kegagalan, karena yang penting adalah melindungi kepentingan Amerika," tegasnya.

Bolton juga mengatakan hal serupa kepada stasiun televisi CNN.

"Kita telah menunjukkan kepada Korea Utara keuntungan ekonomi yang akan diperolehnya kalau negara itu mau mengadakan denuklirisasi. Jadi, kalau kita tidak bisa mendapat perjanjian yang menguntungkan, lebih baik tidak ada perjanjian," tandasnya.

AS, sambung Bolton, bersedia melanjutkan perundingan dengan Korut pada tingkat yang lebih rendah, dan Trump juga bersedia bertemu lagi dengan Kim jika kondisinya memungkinkan.

Seperti diketahui, pertemuan Kim dengan Trump tak berakhir mulus. Pertemuan itu berakhir tiba-tiba tanpa menghasilkan kesepakatan apa pun, berbeda dengan pertemuan pertama mereka di Singapura pada 12 Juni 2018.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
6 jam lalu

Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!

Internasional
7 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
9 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
10 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
12 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal