MOSKOW, iNews.id - Kepala badan intelijen luar negeri Rusia SVR mengingatkan kepada Amerika Serikat (AS), Ukraina bisa menjadi Vietnam kedua. Pernyataan Naryshkin itu merujuk pada perang AS dan Vietnam pada 1970-an.
Menurut Naryshkin, Ukraina bisa berubah menjadi Vietnam kedua jika negara-negara Barat terus membantu negara itu dengan persenjataan. Negara-negara Barat memberi bantuan senjata ke Ukraina senilai 246 miliar dolar AS lebih. Meski demikian bantuan itu belum memberikan perubahan signifikan untuk mengusir Rusia.
“Ukraina akan berubah menjadi 'lubang hitam' yang menyerap lebih banyak sumber daya dan manusia,” kata Naryshkin, dalam sebuah artikel di jurnal milik SVR, 'The Intelligence Operative'.
AS, lanjut dia, berisiko menciptakan Vietnam kedua bagi dirinya. Selain itu setiap pemerintahan baru AS juga harus menghadapinya.
Perang Vietnam sebenarnya adalah konflik Perang Dingin Timur-Barat. Pasukan AS membantu Vietnam Selatan melawan kelompok utara yang didukung kekuatan komunis China dan Uni Soviet.
Perang yang menewaskan jutaa orang itu berakhir pada 1975 dengan kemenangan bagi Vietnam Utara serta kekalahan memalukan bagi AS. Lebih dari 58.000 pasukan AS tewas dalam perang tersebut. Bukan hanya kalan di medan tempur, perang itu memunculkan gerakan anti-perang di AS.