TOKYO, iNews.id - Kabinet Jepang menyetujui pengeluaran pertahanan sebesar 5,4 triliun yen atau sekitar Rp668 triliun untuk tahun anggaran yang dimulai pada April 2022, rekor tertinggi. Jepang ingin meningkatkan kemampuan pertahanan guna menangkap ancaman dari China.
Ini menandai kenaikan anggaran pertahanan Jepang selama 10 tahun berturut-turut dan melebihi batas 1 persen dari produk domestik bruto. Belum lama ini kabinet juga menyetujui penambahan anggaran pertahanan. Anggaran ini masih harus disahkan oleh parlemen terlebih dulu sebelum resmi disahkan pada 2022.
Meski mencapai rekor tertinggi, anggaran pertahanan Jepang masih jauh di Amerika Serikat. Data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm mengungkap anggaran militer AS mencapai 778 miliar dolar atau sekitar Rp11.016 triliun untuk tahun 2020 dan China 252 miliar dolar atau sekitar Rp3.568 triliun.
Hubungan antara Jepang dan China semakin tegang terkait beberapa isu, namun yang mengemuka seputar sengketa pulau di Laut China Timur dan konflik Taiwan. Belakangan ini para pejabat Jepang, termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida, semakin berani mengungkapkan pentingnya persiapan pertahanan terkait isu Taiwan.
Tak semua anggaran pertahanan Jepang untuk tahun ini dan tahun depan untuk memperkuat pertahanan terkait ancaman China. Total angaran 79 miliar yen untuk tahun ini dan tahun depan dialokasikan untuk program luar angkasa dan 34 miliar yen untuk proyek keamanan siber. Anggaran untuk kedua sektor itu juga naik tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
Jepang juga menganggarkan sekitar 128 miliar yen untuk pembelian 12 jet tempur F-35.