LONDON, iNews.id - Publik Wales pada Oktober lalu dihebohkan dengan temuan ratusan makam berisi kerangka manusia di bawah bangunan mal. Makam tua yang berlokasi di Haverfordwest, Pembrokeshire, itu ditemukan pekerja yang memugar bangunan tersebut. Saat itu para pekerja menggali tanah untuk membuat fondasi bangunan baru Ocky White, mal yang sempat ditutup pada 2013.
Setelah penemuan itu, pengelola proyek melapor ke otoritas setempat yang ditindaklanjuti dengan mengirim arkeolog. Hasil pemeriksaan, para ahli menemukan total 307 makam berisi kerangka manusia. Sekitar setengahnya adalah anak-anak. Akibat penemuan ini proyek pemugaran kembali bangunan Ocky White ditunda.
Sementara itu sejarawan menduga makam kuno berusia lebih dari 600 tahun. Lokasi tersebut dulunya diyakini sebagai Biara St Saviour yang didirikan ordo biarawan Dominikan sekitar tahun 1256.
Penilaian lain, makam tersebut dikaitkan dengan serangan pemimpin pemberontak Wales, Owain Glyndwr, pada 1405. Saat itu Owain memimpin perang kemerdekaan untuk mengakhiri kekuasaan Inggris di wilayahnya.
Fran Murphy dari Dyfed Archaeology Trust, lembaga yang mengoordinasikan penggalian di lokasi, menyebut temuan kerangka manusia itu sangat penting.
“Sangat jarang ada penggalian yang dalam di daerah perkotaan,” kata Murphy, dikutip dari Sky News.
Studi mengenai temuan ini, lanjut dia, akan menjadi wawasan luar biasa bagi masyarakat. Temuan awal mendapati ada bekas luka pada beberapa kerangka. Namun timnya belum bisa memastikan apakah luka itu berasal dari perang atau perkelahian biasa. Hal yang jelas tak semua kerangka didapati adanya bekas luka.
“Ada beberapa bukti bahwa beberapa orang mungkin terluka akibat pertempuran, tapi kami tidak bisa memastikannya. Sebagai satu kelompok, mayoritas dari mereka tidak menunjukkan bukti luka," ujarnya.
Selain itu Murphy mengungkap salah satu kerangka yang ditemukan merupakan seseorang terhormat. Hal itu dipastikan dari adanya piringan serta cawan yang sudah pecah di liang.