YANGON, iNews.id - Kubu penentang junta militer Myanmar mengumumkan pembentukan pemerintah persatuan nasional. Gerakan ini diprakarsai para anggota parlemen yang digulingkan dalam kudeta pada 1 Februari lalu.
Pemerintahan tandingan tersebut juga diisi kelompok etnis serta para aktivis yang terlibat dalam gerakan melawan kudeta.
Kabar pembentukan pemerintah baru itu terungkap lewat video pernyataan yang disiarkan di Public Voice Television (PVTV).
Kekerasan di Myanmar terus berlangsung sejak pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer pada 1 Februari lalu. Kelompok hak sipil Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengungkap, 715 warga sipil tewas hingga Kamis (15/4/2021).
Kantor HAM PBB menyampaikan kekhawatiran tindakan keras militer berisiko memicu perang sipil seperti terjadi di Suriah.
Dalam bentrokan di Kota Mandalay pada Kamis, polisi Myanmar menembaki para demonstran yakni pekerja medis.
Media lokal Khit Thit melaporkan, seorang pria ditembak mati di masjid. Dilaporkan empat orang terluka akibat ditembak pasukan keamanan di lingkungan sekitar masjid itu.