DUBAI, iNews.id - Iran membantah punya kaitan dengan pihak-pihak yang menjadi sasaran serangan Amerika Serikat (AS) di Suriah. AS menggempur beberapa lokasi di Suriah pada Selasa kemarin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan itu melanggar kedaulatan teritorial Suriah.
"Serangan AS terhadap infrastruktur dan warga Suriah merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah. Lokasi-lokasi yang ditargetkan tidak memiliki hubungan dengan Republik Islam (Iran)," kata Kanaani, dalam keterangannya di Telegram, Rabu (24/8/2022).
Pasukan AS pertama kali dikerahkan ke Suriah saat pemerintahan Presiden Barack Obama untuk melawan ISIS. AS bekerja sama dengan kelompok pimpinan Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah. Sekitar 900 tentara AS dipertahankan di Suriah saat ini, mayoritas berada di timur.
Sementara itu kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran membuat basis di Suriah untuk membantu rezim Presiden Bashar Al Assad dalam perang saudara.
Militer AS menyerang infrastruktur yang diklaim digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran di Deir Al Zor, Suriah, pada Selasa kemarin.