TEL AVIV, iNews.id - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah membunuh sembilan ilmuwan dan pakar nuklir papan atas Iran sejak menggelar operasi pada Jumat (13/6/2025). Israel menyebut sembilan pakar itu sebagai orang penting dalam pengembangan senjata nuklir Iran.
"Selama serangan IAF (Angkatan Udara Israel) pada awal Operasi Rising Lion, sembilan ilmuwan dan pakar senior, yang memajukan program senjata nuklir rezim Iran, telah dieliminasi," bunyi pernyataan IDF di Telegram, seperti dikutip dari Spuntik, Sabtu (14/6/2025).
Menurut IDF, semua pakar tersebut menjadi rujukan penting dalam program nuklir Iran serta memiliki pengalaman puluhan tahun dalam pengembangan senjata nuklir.
Sementara itu kantor berita Tasnim mengungkap identitas tiga pakar nuklir Iran yang tewas dalam serangan Israel. Mereka adalah Ali Bakaei Karimi, Mansour Asgari, dan Saeid Borji.
Dalam serangan pada Jumat kemarin Israel membunuh enam ilmuwan, yakni Fereydoun Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) sekaligus pemegang gelar doktor dalam fisika nuklir; Mohammad Mehdi Tehranji, profesor di Fakultas Fisika Universitas Islam Azad; Abdolhamid Minouchehr, doktor teknik nuklir; Ahmad Reza Zolfaghari, profesor teknik nuklir Universitas Shahid Beheshti; Amir Hossein Faghihi, mantan Wakil Presiden AEOI dan Kepala Institut Penelitian Sains dan Teknologi Nuklir; dan Motallebzadeh, seorang ilmuwan nuklir.