SYDNEY, iNews.id - Kapsul radioaktif yang hilang di Negara Bagian Australia Barat ditemukan, Rabu (1/2/2023). Pencarian selama hampir sepekan membuahkan hasil setelah menyisir jalan sepanjang 1.400 km.
Kapsul tersebut berada di dalam alat pengukur yang biasa digunakan di pertambangan. Saat alat tersebut diangkut menuju Perth, kapsul terjatuh memicu peringatan bahaya di beberapa wilayah Australia Barat yang dilalui truk.
Menteri layanan darurat Australia Stephen Dawson mengatakan militer masih mengecek kapsul tersebut. Jika tak rusak, benda berbahaya itu akan dibawa ke fasilitas penyimpanan di Perth, Kamis (2/2/2023).
“Ketika Anda bicara tentang ruang lingkup area pencarian, menemukan benda ini adalah tantangan sangat besar. Tim pencari benar-benar telah menemukan jarum di tumpukan jerami,” kata Dawson, mengibaratkan sulitnya pencarian benda yang ukurannya tak lebih besar dari uang koin itu, dikutip dari Reuters.
Kapsul radioaktif itu berada dalam alat pengukur untuk mengetahui kepadatan bijih besi dari tambang milik Rio Tinto di wilayah Kimberley.
Tim pencari terdiri atas petugas departemen layanan darurat Australia Barat, otoritas pertahanan, para pakar radiasi, pemadam kebakaran, dan lainnya. Mereka menyisir jalan untuk mencari kapsul sangat kecil itu. Kapsul berkelir perak dengan panjang 8 mm dan diameter 6 mm itu mengandung Caesium-137 yang memancarkan radiasi setara dengan 10 sinar-X per jam.
Orang disarankan tak berada dalam radius 5 meter dari kapsul tersebut untuk menghindari paparan yang menyebabkan luka bakar atau penyakit radiasi. Namun kapsul itu tak berbahaya jika hanya dilintasi menggunakan mobil.