MUMBAI, iNews.id - Demonstrasi buntut kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di India masih berlangsung hingga hari ini. Bahkan, seruan para demontran, yakni para dokter serta tenaga medis lainnya semakin meluas, yakni penghentian layanan medis nasional.
Para dokter lebih dulu menggelar aksi mogok di beberapa negara bagian dan kota pada awal pekan ini untuk memprotes pemerkosaan dan pembunuhan rekan mereka. Seorang dokter perempuan berusia 31 tahun diperkosa kemudian dibunuh pekan lalu di rumah sakit tempatnya bekerja di Kolkata. Pemerkosaan dan pembunuhan tersebut disamakan dengan kasus serupa yang dialami mahasiswi berusia 23 tahun di New Delhi, India, pada 2012. Korban diperkosa secara beramai-ramai kemudian dibakar hingga tewas.
Asosiasi Medis India (IMA), organisasi profesi medis terbesar di India, menyatakan akan menutup sebagian besar departemen, kecuali layanan penting, selama 24 jam mulai Sabtu (17/8/2024) pagi. Itu merupakan aksi mogok pekerja medis terbesar di India dalam setidaknya 10 tahun terakhir.
“Dokter, terutama perempuan, rentan terhadap kekerasan karena sifat profesinya. Merupakan tanggung jawab pihak berwenang untuk menyediakan keselamatan bagi dokter di rumah sakit dan kampus,” bunyi pernyataan IMA, di media sosial X pada Kamis kemarin.
Selain itu beberapa partai politik, termasuk Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, juga akan menggelar demonstrasi di Kolkata.
Para aktor Bollywood, selebriti, dan politisi juga menyuarakan keterkejutan mereka atas kejahatan tersebut. Mereka menyerukan agar pelaku yang sudah ditangkap diganjar hukuman lebih berat.
Pelaku merupakan relawan polisi yang bekerja di rumah sakit tersebut dan telah didakwa atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan.