KINSHASA, iNews.id - Sedikitnya 15 orang tewas akibat serangan ekstremis di Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo. Serangan itu juga menyebabkan beberapa warga sipil lain luka.
“Mereka (juga) melukai beberapa warga sipil lainnya hingga harus dikirim untuk mendapatkan perawatan darurat,” kata Meleki Mulala, seorang koordinator untuk kelompok Masyarakat Sipil Kongo Baru, sebuah organisasi hak asasi lokal, pada Jumat (9/6/2023).
Mulala mengatakan, para penyerang mengeksekusi korban dengan pisau. Kini, jenazah korban dibawa ke kamar mayat dan akan segera dikuburkan.
Pejuang yang terkait Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok ISIS menyerang warga selama beberapa hari minggu ini di sektor Ruwenzori, wilayah Beni.
Kekerasan telah membara selama beberapa dekade di Kongo timur. Sekitar 120 kelompok bersenjata memperebutkan tanah, sumber daya dan kekuasaan, dan sebagian mempertahankan komunitas mereka.
Sementara itu, serangan oleh Pasukan Demokrat Sekutu telah meningkat baru-baru ini. Kekerasan minggu ini terjadi beberapa hari setelah setidaknya 18 orang dibunuh oleh kelompok itu di provinsi tetangga Ituri. Beberapa minggu sebelumnya, 17 orang di Kivu Utara juga terbunuh.