Kematian akibat Covid-19 di India Tembus 50.000 Jiwa, Kemenkes: Itu di Bawah 2 Persen

Ahmad Islamy Jamil
Para petugas kesehatan yang berjuang di garis depan dalam melawan wabah Covid-19 di Kolkata, India, memegang bendera negara mereka saat HUT Kemerdekaan India pada 15 Agustus lalu. (Foto: AFP)

NEW DELHI, iNews.id – Pasien meninggal akibat virus corona di India melampaui 50.000 jiwa pada Senin (17/8/2020) ini. Jumlah itu diperoleh setelah otoritas kesehatan setempat mencatat 941 kematian baru akibat Covid-19 yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

India pada pekan lalu melampaui Inggris sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi keempat di dunia karena wabah virus corona. Di atas India, ada Amerika Serikat, Brasil, dan Meksiko.

Sementara, jika dilihat dari total kasus virus Covid-19 yang dimilikinya, India menjadi negara yang paling terinfeksi ketiga di setelah AS dan Brasil. Negeri anak benua itu telah mencatat 2,6 juta infeksi Covid-19 sejauh ini. Adapun jumlah kematian akibat pandemi Covid-19 di India mencapai 50.921 jiwa per hari ini.
.
Banyak ahli mengatakan, jumlah kejadian infeksi Covid-19 yang sebenarnya di India mungkin jauh lebih tinggi. Asumsi itu muncul karena tingkat pengujian di negara itu yang rendah. Di samping itu, kematian pasien sering kali tidak dicatat dengan benar dalam sistem kesehatan India yang minim dana selama bertahun-tahun.

Meskipun jumlah kematian meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) India mengklaim tingkat kematian virus di negara itu termasuk salah satu yang terendah secara global, yakni di bawah dua persen.

“Keberhasilan implementasi pengujian secara agresif, pelacakan secara komprehensif, dan perawatan secara efisien melalui sejumlah besar tindakan telah berkontribusi pada tingkat kesembuhan yang tinggi (di India),” ungkap Kemenkes India dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.

Para ahli mengatakan, India perlu meningkatkan pengujian lebih lanjut untuk mengendalikan virus corona. Ini karena virus tersebut menyebar ke daerah-daerah pedesaan dan wilayah yang sistem perawatan kesehatannya sangat rapuh atau tidak mudah diakses.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Ketika Trump Sebut PM India Modi Pria Tampan Sekaligus Pembunuh

Internasional
1 hari lalu

Terungkap, Trump Ancam India dan Pakistan Kena Tarif 250% jika Tak Hentikan Perang

Internasional
2 hari lalu

Absen di KTT ASEAN, PM India Modi Tak Suka Trump Singgung Pakistan

Internasional
3 hari lalu

Terungkap! Ini Alasan PM India Modi Tak Hadiri KTT ASEAN, Ada Kaitan dengan Trump

Internasional
8 hari lalu

Bus Terbakar setelah Ditabrak Sepeda Motor, 25 Orang Tewas

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal