SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) menunda rencana pembalasan militer terhadap Korea Selatan (Korsel) terkait selebaran propaganda anti-Pyongyang.
Pekan lalu, Korut menyatakan hubungan dengan Korsel telah hancur total, ditandai dengan diledakkannya kantor penghubung antar-Korea di perbatasan.
Bukan hanya itu, Korut mengancam akan melakukan aksi militer sebagai kecaman terhadap Korsel terkait ulah aktivis yang mengirim selebaran propaganda anti-Pyongyang melintasi perbatasan. Namun tak disebutkan seperti apa aksi militer yang akan dilakukan.
Kantor berita Korut KCNA, seperti dilaporkan kembali Associated Press, Kamis (23/6/2020), melaporkan, pemimpin Kim Jong Un memimpin rapat Komisi Militer Partai Buruh melalui konferensi video, Selasa (23/6/2020). Hasil pertemuan memutuskan menunda rencana aksi militer terhadap Korsel. Rapat itu juga membahas upaya memperkuat pencegahan perang.
KCNA tidak menjelaskan alasan yang melatarbelakangi keputusan itu dibuat.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korsel Yoh Sang Key mengatakan pemerintah meninjau dengan seksama mengenai hasil rapat itu, namun tak menjelaskan langkah lebih lanjut.
Menurut Yoh, ini merupakan laporan pertama dari kantor berita pemerintah Korut soal rapat yang dipimpin langsung oleh Kim digelar melalui konferensi video. Namun dia menolak memberikan komentar saat ditanya terkait kondisi wabah virus corona di negara tetangganya itu. Sejauh ini Korut belum mengonfirmasi satu pun kasus Covid-19.