KABUL, iNews.id - Jumlah korban akibat bom yang meledak dari sebuah ambulans yang dipenuhi bahan peledak di Kabul, Afghanistan bertambah. Saat ini sedikitnya 40 orang tewas dan 140 lainnya terluka.
Pembom tewas saat meledakkan bom dari ambulans yang dikendarainya. Pejabat setempat menyatakan pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini adalah kelompok Taliban.
Dilansir AFP, Sabtu (27/1/2018), ledakan tersebut merupakan salah satu yang terbesar sejak peristiwa bom truk mengguncang Afghanistan pada 31 Mei tahun lalu.
Seorang wartawan AFP yang berada di lokasi mengaku melihat banyak warga sipil yang tewas dan terluka. Beberapa korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Jamuriate.
Staf medis rumah sakit disebut kewalahan menolong para korban. Banyak korban perempuan dan anak-anak terlihat berbaring di koridor.
"Korban terakhir di rumah sakit Kabul mencapai 40 orang yang meninggal dunia dan 140 lainnya terluka," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Waheed Majroh.
Kekuatan ledakan bom ini mengguncang jendela bangunan setidaknya hingga dua kilometer dan menghancurkan jendela dalam jarak ratusan meter dari lokasi. Beberapa bangunan bertingkat rendah di sekitar lokasi juga roboh.
"Pembom bunuh diri tersebut menggunakan ambulans untuk melewati pos pemeriksaan. Dia melewati sebuah pos pemeriksaan pertama dan mengatakan membawa pasien ke rumah sakit Jamuriate dan di pos pemeriksaan kedua akhirnya dia dikenali dan dia lansung meledakkan mobilnya yang berisi bahan peledak," ujar Rahimi.
Kelompok Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui media sosial. Ini menjadi serangan mematikan kedua di Kabul dalam waktu sepekan.