RIO DE JANEIRO, iNews.id - Korban tewas akibat jebolnya bendungan milik perusahaan tambang terbesar di Brasil, Vale, bertambah menjadi 60 orang, hingga Senin (28/1/2019).
Stasiun televisi ABC mengungkap, selain korban tewas, ada 292 orang yang masih dinyatakan hilang sejak bendungan yang menampung material limbah pertambangan bijih besi itu jebol memuntahkan jutaan ton material pada Jumat (25/1/2019).
Lumpur dari limbah bendungan menyapu aliran sungai dan permukiman di sekitarnya. Pekerja pertambangan dan bendungan yang sedang makan siang di kanton turut lenyap.
Bendungan yang terletak di Bramadinho, Negara Bagian Minas Gerais, 450 kilometer sebelah utara ibu kota Rio de Janeiro, itu sebenarnya sudah tidak digunakan sejak 2015 untuk perawatan. Namun masih menampung cairan limbah.
Petugas telah mengevakuasi sekitar 24.000 orang yang terdampak longsor sebagai dampak dari jebolnya bendungan. Cuaca buruk dikhawatirkan menyebabkan terjadinya longsor susulan.
Petugas penyelamat mengevakuasi warga di beberapa permukiman di Brumadinho yang berada dalam jangkauan bendungan B6. Dikhawatirkan dampak kejadian pada Jumat pekan lalu itu memengaruhi bendungan-bendungan di sekitarnya. Bendungan kedua yang berada sekitar 50 meter dari bendungan yang jebol.
Menurut data Vale, ini merupakan bencana kedua dalam waktu kurang dari 4 tahun.