SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan rudal balistik jarak pendek (SRBM). Dua rudal tersebut ditembakkan dari Tongcheon, Provinsi Gangwon, ke lepas pantai utara, Jumat (28/10/2022).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menyebut, rudal tersebut terbang sejauh 230 kilometer dengan ketinggian 24 km serta melesat 5 mach (lima kali kecepatan suara) atau 6.174 km per jam. Ini mengindikasikan rudal tersebut berjenis hipersonik.
"Militer kami tetap mempertahankan postur kesiapan penuh," bunyi pernyataan JCS, seraya menambahkan mereka telah meningkatkan pemantauan dan penjagaan keamanan serta mempererat koordinasi dengan Amerika Serikat (AS).
Sementara itu Komando Indo-Pasifik AS menyatakan, uji coba rudal itu tidak memberikan ancaman langsung bagi pasukannya maupun sekutu. Meski demikian, komando menyoroti dampak gangguan stabilitas dari ancaman senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korut yang melanggar hukum.
Serangkaian peluncuran rudal yang dilakukan Korut beberapa pekan terakhir meningkatnya kekhawatiran negara itu sedang bersiap menguji coba bom nuklir, pertama kali sejak 2017. Sepanjang tahun ini Korut sudah menembakkan puluhan rudal berbagai jenis, balistik maupun jelajah berkemapuan hipersonik. Di antara mereka juga ada rudal balistik antar-benua (ICBM).
Sementara itu militer Korsel sedang menggelar latihan perang Hoguk untuk menguji kesiapan pasukan terhadap ancaman nuklir Korut. Latihan gabungan bersama AS itu berlangsung 12 hari dan berakhir hari ini.
Korut sudah enam kali menguji coba senjata nuklir sejak 2006 hingga 2017. Jika teralisasi, uji coba terbaru nanti menjadi yang ketujuh, meningkatkan ancaman di kawasan serta menegaskan kembali bahwa Korut tak akan melepas senjata pemusnah massalnya meski dijatuhi berbagai sanksi internasional.