Lagi, Lembaga HAM Cabut Penghargaan Aung San Suu Kyi Terkait Rohingya

Anton Suhartono
Aung San Suu Kyi saat menerima penghargaan HAM Gwangju di Korsel pada 2013 (Foto: AFP)

SEOUL, iNews.id - Satu lagi penghargaan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dicabut. Kali ini lembaga HAM Korea Selatan (Korsel), Yayasan Peringatan 18 Mei, akan melucuti penghargaan Gwangju yang diberikan kepada Suu Kyi pada 2004.

Lembaga itu menilai Suu Kyi tidak peduli terhadap kekejaman yang dialami suku minoritas Rohingya. Mereka dibantai, diperkosa, serta mengalami penyiksaan tak terbayangkan, oleh militer Myanmar, hingga memaksa eksodus lebih dari 730.000 muslim Rohingya ke Bangladesh sejak Agustus 2017.

Suu Kyi memang tak menerima penghargaan Gwangju secara langsung karena pada 2004 masih berstatus tahanan rumah. Dia baru memerimanya secara langsung pada 2013 langsung di Kota Gwangju.

"Ketidakpeduliannya terhadap kekejaman yang dialami etnis Rohingya bertentangan dengan nilai-nilai dalam penghargaan itu, yakni melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia," kata Juru Bicara Yayasan Peringatan 18 Mei, Cho Jin Tae, kepada AFP, Selasa (18/12/2018).

Akibatnya, dewan yayasan memutuskan menarik penghargaan tersebut terhitung sejak Senin (17/12/2018).

Yayasan Peringatan 18 Mei didirikan pada 1994 untuk memperingati pemberontakan pro-demokrasi 1980 di Gwangju. Pemberontakan ini menyebabkan pertumpahan darah oleh pasukan darurat militer. Lebih dari 200 orang terbunuh atau terluka.

Bulan lalu, Amnesty Internastional juga menarik penghargaan bergengsi dari Suu Kyi yakni Duta Penghargaan Nurani, dengan alasan sama, yakni ketidakpedulian yang nyata atas penderitaan Rohingya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 bulan lalu

Mantan Pemimpin Myamnar Aung San Suu Kyi Sakit Keras di Penjara

Internasional
3 bulan lalu

Pemilu Myanmar: Kelompok Anti-Pemerintah Junta Dilarang Ikut, 55 Partai Daftar

Internasional
3 bulan lalu

Pertama sejak Kudeta, Myanmar Gelar Pemilu 28 Desember 2025

Internasional
4 bulan lalu

Sosok Myint Swe, Presiden Myanmar Pasca-Kudeta Aung San Suu Kyi yang Meninggal Dunia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal