MOSKOW, iNews.id - Volume batu yang runtuh di tambang emas Pioneer di Wilayah Amur, Timur Jauh Rusia, beberapa hari lalu, hampir 22 kali lebih tinggi dari perkiraan awal dan hampir mencapai 200.000 meter kubik. Sebanyak 13 orang masih terjebak di bawah reruntuhan tambang itu
Pada Senin (18/3/2024) lalu, pukul 20.40 waktu setempat (Selasa 19/3/2024, pukul 00.40 WIB), sebuah tambang runtuh di Distrik Zeysky di Wilayah Amur. Setelah kejadian tersebut, status darurat diberlakukan di wilayah tersebut.
Kantor berita Sputnik hari ini melansir, menurut data terkini, total volume batu yang runtuh di lokasi kecelakaan di tambang berjumlah hampir 194.500 meter kubik, kata pihak berwenang. Awalnya, layanan darurat memperkirakan volume batuan hanya 9.000 meter kubik, dengan 3.000 di antaranya terangkat ke permukaan.
Pada Selasa, para ahli mulai membuat lubang untuk kemungkinan lokasi 13 penambang yang terperangkap di tambang. Menurut rencana, mereka akan mengebor lubang sedalam 265 meter dengan sudut 49 derajat hingga mencapai tingkat nol.