NEW YORK, iNews.id - Pengelola Universitas Columbia di New York, AS, memberlakukan pembatasan akses yang ketat di kampus itu. Kebijakan tersebut diambil di tengah berlangsungnya aksi unjuk rasa pro-Palestina di perguruan tinggi itu.
"Kami sedang menghadapu aksi protes di kampus. Jadi kami menerapkan pembatasan yang luas. Tidak boleh ada tamu (berkunjung ke kampus)," kata seorang petugas polisi di kampus itu kepada Sputnik, Kamis (25/4/2024).
Polisi telah memagari seluruh wilayah Universitas Columbia. Akses ke kampus itu juga dibatasi secara ketat. Hanya orang-orang yang mendapat izin yang boleh masuk. Sebelum adanya aksi protes, kampus itu dapat diakses oleh siapa saja yang ingin masuk.
Puluhan tenda telah didirikan oleh mahasiswa pro-Palestina di halaman universitas. Namun suasana di dalam kampus tetap tenang dan tidak ada tanda-tanda perilaku agresif.
Sejumlah demonstrasi pro-Palestina muncul di kampus-kampus AS dalam beberapa hari terakhir. Mereka menentang keras dukungan militer dan finansial serta diplomatik Amerika Serikat terhadap operasi militer Israel di Gaza, yang telah mengakibatkan kematian lebih dari 34.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 77.000 warga sipil lainnya.
Aksi demonstrasi yang paling banyak terjadi terjadi di Universitas Columbia di New York, Universitas Yale, Universitas Austin, Texas, dan kampus-kampus lainnya.
Para mahasiswa menyerukan pihak perguruan tinggi mereka untuk mengutuk operasi militer Israel yang didukung AS di Gaza. Mereka juga mendesak kampus melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel, dan menghentikan program studi di luar negeri di universitas-universitas Israel, serta tuntutan-tuntutan lainnya.