KUALA LUMPUR, iNews.id - Mahathir Mohamad akhirnya mengucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim atas jabatan barunya sebagai perdana menteri Malaysia. Anwar menanti 24 tahun untuk bisa menjadi kepala pemerintahan Malaysia.
"Saya ucapkan selamat kepada Dato Seri Anwar Ibrahim atas pelantikannya sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10. Selamat maju jaya," kata Mahathir, dalam cuitan, Jumat (25/11/2022).
Kedua politisi senior tersebut terlibat perseturuan sejak lama. Mahathir pernah mencopot Anwar sebagai wakil perdana menteri pada 1998. Setelah itu Anwar tersangkut kasus hukum terkait tuduhan korupsi dan pelecehan seksual hingga berakhir di penjara.
Namun dalam pemilu ke-14 Malaysia pada 2018 keduanya menyatukan kekuatan dalam payung koalisi Pakatan Harapan, melawan kubu petahana Barisan Nasional.
Koalisi tersebut memenangkan pemilu dan mengantarkan Mahathir sebagai perdana menteri. Saat itu Anwar masih menjalani hukuman penjara. Anwar kemudian dibebaskan setelah Mahathir melobi Raja Malaysia saat itu untuk memberikan pengampunan.
Sebelum pemilu 2018 ada kesepakatan antara kedua politisi bahwa Mahathir akan menyerahkan jabatan PM beberapa tahun kemudian. Namun Mahathir mengundurkan diri pada 2020 setelah terlibat perseturuan dengan Anwar. Mahathir menilai Anwar tidak cocok menjadi PM Malaysia karena tak didukung etnis Melayu.
Sementara itu dalam pemilu ke-15 pada pekan lalu, Mahathir gagal mendapat kursi parlemen dari daerah pemilihannya, Langkawi. Bukan hanya itu Mahathir hanya menduduki posisi ke-4, padahal dalam pemilu sebelummya dia sangat dominan dengan meraup 59 persen dari Langkawi.