COLOMBO, iNews.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Maladewa dan Sri Lanka telah terbebas dari campak dan rubela. Keberhasilan tersebut dicapai dua negara Asia Selatan itu setelah menjalani puluhan tahun program imunisasi.
“Datang di saat seluruh dunia tengah bergulat dengan pandemi Covid-19, keberhasilan ini menggembirakan dan menunjukkan pentingnya upaya bersama,” ungkap Direktur Regional WHO, Khetrapal Singh, dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Rabu (8/7/2020).
Maladewa mencatat kasus endemik campak terakhir pada 2009 dan rubela pada Oktober 2015. Sementara, kasus endemik campak dan rubela terakhir di Sri Lanka dilaporkan masing-masing pada Mei 2016 dan Maret 2017.
Belum ada bukti penularan endemik kedua virus itu selama lebih dari tiga tahun di hadapan sistem pengawasan yang berkinerja baik di Maladewa dan Sri Lanka, kata WHO. Selain itu, badan PBB itu juga menyatakan, Bhutan, Korea Utara, dan Timor Leste kini juga telah bebas campak.
Deklarasi di negara-negara berkembang tersebut muncul justru pada saat campak mewabah di negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat. Sebuah gerakan antivaksin di AS dan di beberapa wilayah lainnya telah melonjak seiring dengan menyebarnya informasi teori konspirasi mengenai vaksin di media sosial.