DILI, iNews.id - Timor Leste memiliki pemimpin baru, Jumat (22/6/2018). Mantan gerilyawan Taur Matan Ruak diambil sumpah, menandai pergantian tampuk piminan negara itu untuk kedua kalinya dalam setahun terakhir.
Pria yang memiliki nama lahir Jose Maria Vasconcelos itu merupakan mantan komandan gerakan perlawanan Timorese Timur sebelum dipercaya menjadi kepala angkatan bersenjata. Dia juga menjadi presiden Timor Leste pada periode 2012-2017.
Taur terpiliih di tengah ketegangan politik Timor Leste, yakni perseturuan antara kubu mantan perdana menteri Mari Alkatiri dengan pihak oposisi yang dipimpin Xanana Gusmao. Buntut ketegangan ini, parlemen Timor Leste dibubarkan pada Januari lalu.
Lalu aliansi yang dipimpin Gusmao memenangkan pemilihan umum yang digelar pada Mei dengan perolehan suara mutlak.
Partai aliansi yang mengusung Taur adalah Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timorese (CNRT) yang dibentuk Gusmao, Partai Pembebasan Rakyat (PLP), dan Khunto yang didominasi kalangan muda.
Pemerintahan Timor Leste yang baru menghadapi tamtangan besar, khususnya hilangnya cadangan minyak dan gas (migas) negara. Sektor migas menjadi andalan pemerintah untuk menutupi pengeluaran negara, namun produksinya malah menurun tajam. Sementara Timor Leste hanya memiliki sedikit sektor ekonomi produktif.
Menurut data Bank Dunia, sekitar 60 persen masyarakat Timor Leste berusia di bawah 25 tahun. 40 persen daro total penduduk hidup dalam kemiskinan.