Makin Panas! Korut Hentikan Semua Kerja Sama Ekonomi dengan Korsel

Anton Suhartono
Korea Utara menghentikan semua kerja sama ekonomi dengan Korea Selatan (Foto: Financial Times)

SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) menghentikan semua kerja sama ekonomi dengan Korea Selatan (Korsel). Keputusan yang diambil Majelis Tertinggi Rakyat Korut ini menandakan semakin memburuknya hubungan kedua negara bertetangga.

Korut menyatakan sikapnya bahwa Korsel musuh perang yang juga ditandai dengan keluarnya negara itu dari pakta militer yang diteken pada 2018. Pakta militer tersebut disepakati bertujuan untuk mengurangi ketegangan di dekat perbatasan yang dibuat berdasarkan gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea pada 1950-1953.

Bukan hanya itu, Majelis juga menghapus undang-undang (UU) yang mengatur hubungan ekonomi dengan Korsel, termasuk peraturan khusus mengenai pengoperasian proyek pariwisata Gunung Kumgang. Objek wisata gunung indah di perbatasan kedua negara itu merupakan simbol kerja sama ekonomi kedua negara yang dimulai pada awal tahun 2000-an. Namun proyek tersebut dihentikan pada 2008 setelah seorang turis Korsel yang tersesat ke zona terlarang ditembak mati pasukan perbatasan Korut.

Sementara itu, berdasarkan laporan kantor beritan KCNA, Kim Jong Un mengunjungi pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang konsumen dan makanan pada Rabu (7/2/2024). Pada kesempatan itu dia memberikan arahan mengenai modernisasi fasilitas produksi sebagai bagian dari penerapan kebijakan pembangunan kawasan yang baru.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah KBS yang disiarkan pada Rabu, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol menyebut perubahan dalam kebijakan antar-dua Korea sebagai sesuatu yang luar biasa. Dia menegaskan sulit untuk memahami pemikiran di balik tindakan tersebut.

“Apa yang tidak berubah adalah bahwa Korea Utara telah berusaha selama lebih dari 70 tahun untuk mengubah kita menjadi Komunis. Ketika melakukan hal tersebut, mereka menyadari senjata konvensional tidak cukup sehingga melakukan pengembangan nuklir yang mengancam kita,” katanya, seperti dilaporkan kembali Reuters.

Meski demikian Yoon menegaskan tetap terbuka untuk berdialog dengan Korut, termasuk bertemu dengan pemimpin Kim Jong Un. Dia juga berkomitmen memberikan bantuan ekonomi jika diperlukan. Di sisi lain, dia juga menegaskan kepemimpinan Korut bukan kelompok yang rasional.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Destinasi
2 hari lalu

Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel

Nasional
3 hari lalu

Resmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Prabowo Kagumi Kerja Keras Bangsa Korea

Internasional
4 hari lalu

Duh, Korut Tembakkan Roket Artileri saat Menhan AS Hegseth Berkunjung ke Perbatasan Korsel

Internasional
5 hari lalu

Profil Kim Yong Nam Mantan Kepala Negara Korea Utara yang Meninggal, Diplomat Kawakan

Kuliner
5 hari lalu

Kronologi Lengkap Oppa Korea Ngamuk di Restoran Jaksel, Nyaris Pukul Karyawan!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal