PARIS, iNews.id - Prancis telah menandatangani kontrak penjualan howitzer CAESAR yang berpenggerak sendiri ke Armenia. Kabar tersebut diumumkan oleh Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, hari ini.
Lewat unggahan di media sosial X, Lecornu mengatakan bahwa kontrak itu ditandatangani saat dia menggelar pertemuan dengan Menhan Armenia, Suren Papikyan. Dia tidak mengungkapkan secara perinci berapa banyak howitzer yang akan diperoleh Yerevan dari Paris.
Pengumuman dari Lecornu muncul tatkala Armenia terus memperdalam hubungan militer dengan Barat. Sementara pada saat yang sama, negara tetangga Turki itu menjauh dari sekutu tradisionalnya, Rusia.
Prancis memiliki diaspora Armenia yang besar. Sejak dulu, Paris juga menjadi salah satu pendukung terkuat Yerevan di Eropa.
Armenia secara resmi bersekutu dengan Rusia. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir Yerevan mulai beralih secara diplomatis dan militer ke negara-negara Barat.
Armenia menuduh Moskow gagal melindunginya dari tetangga yang juga saingan lamanya, Azerbaijan. Namun, Rusia menolak tuduhan tersebut dan memperingatkan Armenia agar tidak bermain mata dengan Barat.
Pada September 2023, Azerbaijan merebut kembali Wilayah Nagorno-Karabakh dari kendali kaum separatis etnik Armenia. Baku pun berhasil meraih kemenangan telak dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade itu, sehingga memicu eksodus massal penduduk etnik Armenia dari Nagorno-Karabakh.