TEL AVIV, iNews.id - Perundingan terkini antara Israel dan gerakan Hamas Palestina mungkin menjadi kesempatan terakhir untuk memulangkan para tawanan Israel dari Gaza. Negosiasi tersebut juga mungkin akan menjadi peluang terakhir bagi kedua pihak mencapai gencatan senjata.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, awal pekan ini. Diplomat top Amerika itu sedang berkunjung ke Israel untuk melanjutkan upaya diplomatik untuk penyelesaian konflik di Jalur Gaza.
"Ini kunjungan kesembilan saya sejak 7 Oktober (2023) ke Israel, ke Timur Tengah. Dan ini adalah momen yang menentukan, mungkin, yang terbaik, mungkin kesempatan terakhir untuk memulangkan para sandera, untuk mencapai gencatan senjata," kata Blinken dalam pertemuannya dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Menlu AS itu juga mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi untuk berhenti mencari alasan untuk meninggalkan perundingan.
Pada Kamis (15/8/2024) lalu, para utusan Amerika Serikat, Mesir, dan Israel tiba di Doha, Qatar, untuk berpartisipasi dalam perundingan untuk mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza. Hamas menolak untuk hadir karena kurangnya perincian tentang ketentuan gencatan senjata yang ditawarkan pihak Israel.
Pascapembicaraan tersebut, AS, Mesir, dan Qatar menyatakan bahwa para mediator mereka telah menyampaikan kepada kedua pihak proposal penghubung tentang gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel. Dikatakan bahwa proposal itu dibuat berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei lalu.