TOKYO, iNews.id - Partai Demokratik Liberal (LDP) memenangkan pemilihan umum (pemilu) majelis rendah Jepang pada pekan lalu dengan memeroleh 233 kursi. Kemenangan LDP membuka jalan bagi Shinzo Abe kembali menduduki posisi perdana menteri (PM) untuk kesekian kalinya.
Ironisnya, meski LDP memenangkan pemilu, tapi banyak warga Jepang yang tidak menginginkan Shinzo Abe, selaku pemimpin partai, menduduki kembali posisi PM. Ini menunjukkan bahwa publik mendukung pemerintahan Abe, tapi tidak individunya.
Dalam survei yang dilakukan harian Asahi pada 23 dan 24 Oktober 2017, sebagaimana dilaporkan kembali oleh Reuters, dukungan publik terhadap pemerintahan Abe naik menjadi 42 persen dibandingkan survei sebelumnya yang digelar pada pertengahan Oktober yang hanya 38 persen. Sebaliknya, sebanyak 47 persen responden tidak menginginkan Abe kembali menjadi PM, melawan 37 persen yang mendukung.
Abe masih menduduki jabatan sebagai perdana menteri hingga September 2018 atau sampai masa kepemimpinannya di LDP berakhir dan pemilihan ketua baru digelar.
LDP dan partai koalisi berhasil merebut dua per tiga kursi majelis rendah atau sebanyak 313 dari total 456 kursi dalam pemilu yang pekan lalu. Survei Asahi juga mengungkap, 32 persen responden menganggap kursi yang diperoleh partai koalisi pendukung pemerintah terlalu banyak, dibandingkan 32 persen yang menilai jumlah itu sudah baik.
Selain itu, survei Asahi juga mengungkap bahwa 54 persen responden khawatir dengan kebijakan Abe, melawan 29 persen yang memberikan harapan positif kepadanya.
Selain Asahi, survei juga dilakukan harian Yomiuri pada Rabu kemarin. Hasilnya, rating pemerintahan Abe naik signifikan dari 41 persen berdasarkan survei yang digelar pada awal Oktober, menjadi 52 persen.