TEHERAN, iNews.id - Iran menegaskan tidak berniat menyerang wilayah Israel lagi. Namun jika Israel membalas, Iran berhak membela pertahanannya. Negari Para Mullah menghujani Israel dengan 320 rudal dan drone pada Sabtu adn Minggu sebagai aksi balas dendam.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan, militernya menyerang karena Israel telah melampaui batas dengan cara yang tak bisa ditoleransi. Israel menyerang kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Serangan tersebut menewaskan 12 orang, termasuk tujuh perwira Garda Revolusi Iran.
Menurut Bagheri, perbuatan Israel tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Pemimpin Tertinggi (Ayatollah Ali Khamenei) juga mengatakan hukuman ini harus dilaksanakan dan, syukurlah, operasi dilakukan melalui upaya (Korps) Garda Revolusi (Islam) dengan bantuan angkatan bersenjata lainnya,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin (15/4/2024).
Bagheri menambahkan, militer Iran menilai serangan yang diberi nama Operasi Janji Sejati tersebut telah lengkap sehingga tak perlu dilanjutkan kembali.
"Menurut pendapat kami, operasi ini telah berakhir dan kami tidak berniat melanjutkannya,” kata Bagheri, seraya memperingatkan Israel agar tidak membalas searngannya.
Dia menegaskan jika Israel membalas maka akan direspons kembali dengan operasi yang jauh lebih luas.
Dia juga menyebut militer Iran menargetkan markas intelijen serta Pangkalan Udara Nevatim yang menampung jet tempur F-35. Jet tempur siluman buatan AS itu digunakan Israel saat menyerang kantor konsulat di Damaskus.