WASHINGTON, iNews.id - Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) memberi semacam lisensi untuk memperpanjang perang. Dalam serangan terbaru yang mengejutkan, Ukraina menyerang hingga jauh ke Moskow menggunakan drone.
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan, sikap diam dan pengabaian AS terkait serangan Ukraina ke wilayah negaranya seperti memberikan semacam izin untuk perang.
"Satu-satunya hal yang diperhitungkan para politisi semu di Ukraina adalah sikap (negara) Barat, yang dipimpin Amerika Serikat. Diam dan mengabaikan kekejaman para preman bertanda pangkat kuning-biru merupakan semacam izin bagi Nazi untuk melanjutkan konfrontasi sia-sia dengan Angkatan Bersenjata Rusia," kata Antonov, dikutip dari Sputnik, Rabu (31/5/2023).
Dia menambahkan, respons AS mengenai serangan drone ke beberapa distrik di Moskow justru mendorong aksi terorisme yang dilakukan Ukraina.
"Kami sudah mencatat pernyataan Washington mengenai serangan teroris di Moskow melibatkan drone. Faktanya, pernyataan itu terdengar seperti dorongan bagi teroris Ukraina. Pertimbangkan saja upaya pejabat AS untuk bersembunyi di balik frase bahwa mereka mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi," kata Antonov.
Setelah itu, lanjut Antonov, AS memberikan pernyataan di media yang menyerang Rusia.
"Jadi, apakah pemerintah (AS) tidak mengerti bahwa tidak ada yang percaya slogan mereka tentang tidak mendukung serangan Ukraina ke wilayah Rusia? Terutama, ketika kata-kata tersebut diucapkan dengan malu-malu dan ragu-ragu," katanya.