MOSKOW, iNews.id - Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, beberapa waktu lalu menganggap Eropa telah memasuki tahap peralihan persiapan perang dengan Rusia. Moskow pun menyatakan sepakat dengan penilaian Orban tersebut.
"Kami setuju... Ya, semua ini, tentu saja, memiliki dampak yang sangat negatif terhadap situasi secara umum," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan di Moskow, Jumat (31/5/2024).
Di pihak Barat, kata dia, terdapat upaya peningkatan sentimen perang dan ketegangan yang terus berlanjut. "Mereka sengaja menghasut histeria sebelum perang," ucap Peskov.
Awal bulan ini, Orban mengungkapkan ketidaksetujuannya atas pembicaraan mengenai isu ancaman Rusia di negara-negara Barat. Menurut dia, topik tersebut hanyalah sebuah manuver Barat untuk mempersiapkan perang melawan Moskow.
Selama beberapa waktu belakangan, para pendukung Ukraina di Barat mendesak NATO untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata mereka terhadap berbagai sasaran militer di Rusia. Suara-suara tersebut semakin berkembang di dalam aliansi tersebut sejak pasukan Moskow melancarkan serangan ke Kharkiv, provinsi Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia, dan merebut banyak desa di sana.
Negara-negara yang menyerukan pelonggaran pembatasan atau sudah menerapkannya atas senjata yang mereka kirim ke Ukraina adalah Inggris, Belanda, Swedia, negara-negara Baltik, Finlandia, Denmark, Jerman, dan Prancis.