DOHA, iNews.id - Perdana Menteri Qatar yang merangkap sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu), Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengecam keras serangan Israel, Selasa (9/9/2025). Serangan menargetkan delegasi dan pimpinan Hamas yang sedang menggelar pertemuan membahas proposal gencatan senjata AS itu menewaskan lima orang, termasuk seorang personel keamanan Qatar.
Sheikh Mohammed menyebut serangan itu sebagai pengkhianatan. Bahkan dia mendefinisikannya sebagai aksi terorisme yang dilakukan oleh pemeritahan suatu negara.
Terlebih lagi, serangan dilakukan saat para pemimpin Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata yang diajukan AS.
Seperti diketahui, Qatar bersama Mesir dan AS merupakan mediator negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas.
"Israel berupaya menyabotase setiap peluang perdamaian," ujarnya, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (10/9/2025).
Sheikh Mohammed menegaskan Qatar tidak akan memberikan toleransi atas pelanggaran terhadap kedaulatannya serta berhak membalas serangan yang dilakukan secara terang-terangan itu.
"Apa yang dipraktikkan Netanyahu adalah terorisme negara bertujuan untuk mengganggu stabilitas kawasan. Sebelumnya dia mengatakan akan menformat ulang Timur Tengah, akankah dia juga menformati ulang Teluk?" ujarnya.