TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku belum berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sejak negaranya memutuskan akan mencaplok Gaza.
Kabinet Keamanan Israel pada Kamis lalu menyetujui rencana Netanyahu untuk menduduki Kota Gaza di Jalur Gaza bagian utara dengan menggelar operasi militer skala besar. Rencana itu mendapat kecaman di dalam negeri karena dikhawatirkan akan mengancam nyawa sandera Israel yang tersisa serta.
Bukan hanya di dalam negeri, kecaman juga datang dari luar negeri termasuk sekutu-sekutu Israel di Eropa, seperti Inggris, Prancis, bahkan Jerman yang memutuskan untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel.
Netanyahu berharap bisa melakukan pembicaraan dengan Trump dalam waktu dekat.
"Tidak, saya belum berbicara dengannya (Trump) sejak hari Kamis. Saya bermaksud untuk segera berbicara dengannya," kata Netanyahu, kepada wartawan, dikutip dari Sputnik, Senin (11/8/2025).
Sebelum Israel memutuskan akan merebut Gaza pada Kamis pekan lalu, Trump mengatakan terserah kepada negara Yahudi itu untuk melakukannya. Dia tak menolak rencana itu secara tegas meski dampak yang ditimbulkan adalah jatuhnya korban jiwa warga sipil dalam jumlah besar.
Trump mengatakan, negaranya hanya akan fokus untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.