JAKARTA, iNews.id – Panggilan darurat nomor 911 di Arab Saudi sekarang menyediakan operator dengan 17 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia–Melayu. Hal itu diketahui saat Kepala Pusat Operasi Keamanan Arab Saudi, Waleed Sami Abu Shanab, mengajak sejumlah wartawan dari enam negara berkeliling di kantornya yang berlokasi di Makkah, baru-baru ini.
Selain Bahasa Indonesia–Melayu, panggilan darurat bagi masyarakat juga dilayani dalam Bahasa Inggris, Prancis, Jepang, dan Urdu oleh operator perempuan dan laki-laki. “Jumlah bahasa yang digunakan dalam menerima panggilan darurat dari masyarakat akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan,” ujar Waleed di Makkah, Senin (23/7/2018).
Setiap hari, Kantor Pusat Operasi Keamanan Arab Saudi menerima sekitar 45.000 panggilan darurat dari masyarakat. Panggilan darurat itu di antaranya berisi laporan ketika terjadi kecelakaan lalu lintas. Sementara, selama musim Haji, kantor keamanan di Makkah menerima sekitar 60.000–80.000 panggilan darurat di nomor 911 dari jamaah haji.
Kini, menyambut musim haji 1439 H (2018), Kantor Pusat Operasi Keamanan Arab Saudi menyediakan satu ruangan khusus bernama Ruang Operasi Haji (Operation Room for Hajj) guna memantau kondisi para jamaah haji yang berjumlah lebih dari tiga juta jiwa. Di ruangan khusus tersebut, terdapat sejumlah layar monitor yang menampilkan gambar yang ditangkap dari setiap titik di Kota Makkah. Hampir tak ada satu pun tempat di kota suci umat Islam tersebut yang luput dari pantauan kamera keamanan.
Mendekati bulan haji tahun ini, semua menteri yang bertanggung jawab atas pelaksanaan haji, seperti Menteri Dalam Negeri, Menteri Haji dan Umrah, dan Menteri Keamanan Arab Saudi, akan berkumpul di ruangan khusus tersebut untuk melakukan koordinasi internal mengenai aktivitas haji.
Pemantauan yang dilakukan di Kantor Pusat Operasi Keamanan itu menggunakan sistem pintar (smart system) dan terintegrasi dengan Pusat Manajemen Keramaian (Crowd Management) yang ada di Masjid al-Haram, Makkah. “Dengan begitu, seluruh pemantauan terhadap aktivitas haji dan kondisi jamaah haji dapat dijalankan dengan akurat, dan penanganan kondisi darurat dapat dilakukan dengan segera,” ucap Waleed.
Pusat Operasi Keamanan Arab Saudi juga memiliki media center dan ruang briefing untuk para editor yang juga tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Indonesia–Melayu.