WASHINGTON DC, iNews.id – Panglima militer AS, Jenderal Mark Milley, bakal pensiun pada Jumat (29/9/2023) waktu setempat. Dia telah menduduki posisi top di Angkatan Bersenjata AS itu selama empat tahun.
Di bawah kepemimpinannya, militer negeri Paman Sam mencatat sejumlah “prestasi”. Salah satunya adalah, pembunuhan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Selain itu, Angkatan Bersenjata AS juga membantu Ukraina mempertahankan diri dari agresi militer Rusia.
Akan tetapi, dia juga menghadapi sejumlah tantangan, termasuk penarikan tentara AS yang kacau dari Afghanistan, di samping hubungannya yang sulit dengan mantan Presiden Donald Trump.
Reuters melansir, Milley selanjutnya bakal menyerahkan tongkat komando kepada Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jenderal Charles Q Brown. Jika itu terjadi, Brown akan menjadi perwira kulit hitam kedua yang menjadi panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, setelah Colin Powell dua dekade lalu.
Milley mengambil alih kendali Angkatan Bersenjata AS pada 2019 setelah dicalonkan oleh Trump. Namun, sang jenderal segera menyadari bahwa dia harus menjaga jarak dengan Trump.
Belum lama ini, Milley mengatakan bahwa serangan balasan yang sedang dilancarkan pasukan Kiev terhadap Rusia saat ini tidak menjamin untuk mengembalikan semua wilayah Ukraina yang diduduki Moskow.