BEIJING, iNews.id - Duta Besar China untuk Uni Eropa (UE) Fu Cong mengatakan, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel kemungkinan akan mengunjungi Shanghai pada paruh pertama tahun 2023. Persiapan untuk kunjungan oleh dua pejabat tinggi UE sedang berlangsung.
Global Times melaporkan, kedua belah pihak telah mengambil posisi yang berbeda dalam perang Ukraina. Para diplomat UE mengkritik penolakan China untuk menggambarkan konflik tersebut sebagai invasi atau menyerukan penarikan Rusia dari wilayah Ukraina.
Fu, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat (24/2/2023) mengatakan, kemarahan UE dengan China atas Ukraina sangat tidak rasional. China pun tidak ingin masalah tersebut mempengaruhi perkembangan hubungan negara dengan blok tersebut.
Setelah Kementerian Luar Negeri China menerbitkan sebuah makalah pada hari Jumat yang menjelaskan sikapnya terhadap perang, diplomat top UE di China, Jorge Toledo mengatakan beberapa bagian dari surat kabar itu memprihatinkan.
"Tidak ada penyebutan agresor di sana yang aneh karena jelas ada agresor. Itu ilegal dan tidak beralasan. Jadi itu agak memprihatinkan," kata Toledo di Beijing.
Pada bulan Desember, Fu mengatakan, perang telah menempatkan China pada posisi yang sangat sulit dalam hubungannya dengan UE, setelah Charles Michel mendesak Presiden China Xi Jinping untuk menggunakan pengaruh negara itu dengan Rusia atas perangnya di Ukraina selama kunjungan ke Beijing pada awal Desember.