DAMASKUS, iNews.id - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertekad militernya secepat mungkin memasuki kawasan timur Sungei Euphrates di Suriah utara. Ini merupakan operasi militer yang tertunda oleh penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari sana.
Turki menyatakan pihaknya akan melancarkan operasi militer baru untuk menyapu habis milisi Kurdi YPG dari Suriah utara. Turki menganggap YPG teroris dan berang oleh dukungan AS terhadap kelompok itu dalam perang melawan ISIS.
Keputusan mendadak Presiden Donald Trump menarik pasukan AS keluar dari Suriah mengindikasikan dian menyerahkan 'perang melawan ISIS' kepada Turki dan secara efektif memberi lampu hijau kepada Turki untuk masuk ke wilayah yang masih dikuasai Kurdi di Suriah utara.
"Kami bermaksud menerobos ke wilayah di timur Sungei Euphrates secepat mungkin," kata Cavusoglu, tanpa merincinya lebih jauh.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Trump sepakat untuk bekerja sama mencegah timbulnya kekosongan kekuasaan setelah AS menarik diri.
Sebagai persiapan menghadapi penarikan pasukan AS, pemberontak Suriah yang didukung Turki memperkuat posisi mereka di sekeliling Kota Manbij yang dikuasai pejuang Kurdi.