NEW YORK, iNews.id - Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan independen atas pembantaian yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga Jalur Gaza, Palestina, yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan, Kamis (29/2/2024). Serangan brutal dan tak berperikemanusiaan yang terjadi di dekat Kota Gaza, Jalur Gaza bagian utara, itu menewaskan sedikitnya 112 orang dan melukai 280 lainnya.
Guterres menegaskan perlu penyelidikan independen untuk mengungkap secara persis bagaimana bisa terjadi serta mengungkap siapa yang harus bertanggung jawab.
Dia menyampaikan keterkejutannya dengan kejadian itu, episode memilukan terbaru dari perang Israel-Hamas yang berlangsung sejak sejak 7 Oktober.
Lebih lanjut Guterres mengomentari kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mencegah gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Draf resolusi terbaru yang diajukan Aljazair pekan lalu gagal diadopsi karena diveto Amerika Serikat (AS).
Padahal draf itu sudah mendapat persetujuan dari 13 negara anggota dengan 1 abstein yakni Inggris.
Menurut Guterres, memburuknya perpecahan geopolitik telah mengubah hak veto menjadi instrumen yang melumpuhkan fungsi dari Dewan Keamanan.
“Saya sangat yakin bahwa kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan dan kita memerlukan pembebasan sandera tanpa syarat dan segera serta harus memiliki Dewan Keamanan yang mampu mencapai tujuan itu,” kata Guterres.