ROMA, iNews.id - Pemimpin gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, turut mendoakan para korban teror bom yang mengguncang tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi. Paus mengungkapkan kedekatannya dengan masyarakat Indonesia.
“Saya sangat dekat dengan orang-orang tercinta di Indonesia, terutama kepada komunitas Kristiani di Kota Surabaya, yang terpukul oleh serangan serius terhadap tempat-tempat ibadah,” kata Paus, usai kebaktian di Roma, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/5/2018).
"Bersama-sama kita memohon kepada Tuhan untuk menghentikan aksi-aksi kekerasan ini dan untuk memastikan tak ada lagi ruang di dalam hati semua orang bagi kebencian dan kekerasan, tetapi rekonsiliasi dan persaudaraan," ujar Paus.
Hampir 90 persen masyarakat Indonesia merupakan warga Muslim, tetapi Indonesia juga rumah bagi warga Hindu, Kristen, Budha, dan sebagi besar warga menganut kepercayaan tradisional.
Indonesia memiliki beberapa keberhasilan dalam menanggulangi aksi militansi yang diilhami oleh serangan Al Qaeda terhadap Amerika Serikat pada 2001. Namun, serangan-serangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada Januari 2016 ketika empat pengebom bunuh diri dan pria bersenjata menyerang sebuah area perbelanjaan di Jakarta Pusat.
Gereja-gereja juga menjadi sasaran sebelumnya, termasuk serangan serentak saat ibadah Natal pada 2000 yang menewaskan sekitar 20 orang.
Peristiwa teranyar, ledakan bom terjadi di tiga lokasi di Surabaya, yakni di Gereja Santa Maria, Jalan Ngagel Surabaya, GKI Diponegoro, dan GPPS di Jalan Arjuno. Peristiwa itu menyebabkan 13 korban tewas dan 41 lainnya luka parah.