PBB Geram Bom Kembar di Afghanistan Tewaskan Anak-Anak dan Jurnalis

Nathania Riris Michico
Sekjen PBB Antonio Guterres. (Foto: Reuters)

KABUL, iNews.id - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres geram dengan serangan bom di Afghanistan yang menewaskan 25 orang, termasuk anak-anak dan seorang wartawan. Ledakan bom kembar diketahui mengguncang di dekat markas besar dinas intelijen Afghanistan di Kabul, Senin (30/4).

"Serangan di Kabul dan Kandahar menyebabkan banyak korban di antaranya warga sipil, petugas penyelamat darurat, dan anak-anak sekolah," kata Guteres dalam pernyataan, seperti dilaporkan AFP, Selasa (1/5/2018).

Ledakan bom bunuh diri kembar di Kabul menewaskan 25 orang, termasuk juru foto utama AFP di Kabul, Shah Marai, serta sedikitnya delapan wartawan lainnya. Ini merupakan salah satu serangan tunggal paling mematikan terhadap media sejak kejatuhan Taliban.

"Serangan yang menargetkan para jurnalis dengan sengaja dalam serangan itu menyoroti sekali lagi risiko yang dihadapi para profesional media dalam melaksanakan pekerjaan penting mereka. Mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan semacam itu harus segera diadili," ujar Guterres.


Selain itu, di hari yang sama, BBC menegaskan salah satu reporternya, Ahmad Shah (29) tewas dalam serangan terpisah di Provinsi Khost timur, dekat perbatasan Pakistan. Namun BBC belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut.

Sebanyak 11 anak-anak tewas dan 16 lainnya terluka, termasuk anggota pasukan keamanan Rumania dan Afghanistan. Mereka tewas saat seorang pelaku meledakkan bom bunuh diri di dalam mobil di dekat sebuah konvoi NATO di Provinsi Kandahar, Afghanistan selatan.

Sebelumnya diberitakan, ledakan kembar yang mengguncang Kabul, Afghanistan, terjadi di lokasi yang sama selang beberapa menit. Serangan pertama terjadi sekitar pukul 08.00 di dekat markas besar dinas intelijen Afghanistan.

Kedua ledakan merupakan aksi bom bunuh diri. Pelaku pertama meledakkan diri menggunakan sepeda motor.

Salah satu korban tewas akibat ledakan tersebut merupakan fotografer AFP, bernama Shah Marai. Dia  tewas saat akan mengabadikan peristiwa ledakan pertama.

Sebanyak 30 orang lainnya mengalami luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Beberapa di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
4 hari lalu

Data Terbaru PBB Ungkap 81% Bangunan Gaza Hancur dan Rusak akibat Serangan Israel

Internasional
5 hari lalu

PBB Sebut Tak Ada Perang Paling Mematikan bagi Jurnalis kecuali di Gaza

Internasional
8 hari lalu

Amerika Ngotot Uji Coba Senjata Nuklir, Begini Komentar PBB

Internasional
9 hari lalu

PBB Terkejut Israel Bantai 100 Lebih Warga Gaza dalam Semalam saat Gencatan Senjata

Internasional
11 hari lalu

PBB Kecam Serangan Drone dan Tank Israel terhadap Pasukan UNIFIL di Lebanon

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal