Pelaku Penyanderaan Supermarket Prancis Diduga Pria Maroko

Anton Suhartono
Lokasi penyanderaan di Trebes, Prancis (Google)

PARIS, iNews.id - Pelaku penyanderaan di supermarket Super U, Kota Trebes, Prancis, diduga kuat merupakan pria asal Maroko. Petugas keamanan sudah memiliki data pelaku, bahkan sebelumnya sudah menandainya berpotensi melakukan tindakan ekstrem, sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (23/3/2018).

Namun sumber pasukan keamanan Prancis belum mau menyebut identitas pelaku. Dipastikan, pelaku beraksi seorang diri di dalam supermarket, namun masih menyandera beberapa orang. Di dalamnya juga terdapat seorang polisi.

Dia lebih dulu membebaskan sebagian besar sandera yakni karyawan dan pengunjung supermarket. Namun dua orang dinyatakan tewas dalam baku tembak.

Sebelumnya, stasiun televisi BFM melaporkan, pelaku menuntut temannya, Salah Abdesalem, dibebaskan dari penjara. Abdesalem merupakan salah satu pelaku serangan teror di Paris yang menewaskan 130 orang pada November 2015.

Aksi penembakan sebelumnya juga terjadi di Carcassonne, berjarak sekitar 15 menit perjalanan dengan berkendara dari Trebes. Seorang luka dalam penembakan itu. Belakangan diketahui bahwa pelaku penembakan di Carcassonne adalah orang yang sama dengan penyandera di supermarket Super U.

Sementara itu ratusan polisi dikerahkan ke lokasi penyanderaan. Akses ke Kota Trebes diblokir polisi untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban.

Prancis dilanda beberapa kali serangan teror sejak 3 tahun terakhir. Namun peristiwa pada November 2015 di mana salah satu pelakunya Abdesalem merupakan yang terbesar.

Pada 7-9 Januari 2015, dua pria bersenjata menyerang kantor majalah Charlie Hebdo menewaskan 17 orang. Majalah ini kerap menerbitkan gambar yang menghina Nabi Muhammad.

Lalu pada 13 November 2015, kelompok ISIS menyerang menggunakan senjata api dan bom di beberapa tempat di Paris, yakni stadion, kafe, dan arena konser. Sebanyak 130 orang tewas dan lebih dari 350 luka.

Disusul kemudian pada 13 Juni 2016, dua polisi ditusuk hingga tewas di rumah di Magnanville. Pelaku menyebut dirinya ISIS dan kemudian ditembak petugas.

Sebulan kemudian, tepatnya  14 Juli, sebuah truk besar menabrak kerumunan pejalan kaki di kawasan pantai di Nice. Saat itu lokasi dipenuhi orang yang menyaksikan perayaan Bastille Day. Serangan ini menewaskan 86 orang.

Dua pria menyerang seorang pendeta di gereja di Saint Etienne du Rouvray, Normandia, pada 26 Juli 2016. Keduanya ditembak mati polisi.

Lalu pada 1 Oktober 2017, dua perempuan ditusuk hingga tewas di stasiun Marseille. ISIS mengklaim sebagai pelaku serangan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
5 hari lalu

Viral! Pengadilan Hukum Kucing Oyen Jadi Tahanan Rumah Seumur Hidup, Salah Apa?

Internasional
8 hari lalu

Dijebloskan ke Penjara, Mantan Presiden Prancis Sarkozy Dibully Napi Lain

Internasional
8 hari lalu

Mantan Presiden Prancis Sarkozy Bebas 3 Pekan Setelah Dijebloskan ke Penjara, kok Bisa?

Internasional
19 hari lalu

Prancis Kirim Tentara ke Israel, Awasi Gencatan Senjata Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal