TOKYO, iNews.id - Pemerintah Jepang, dipimpin oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba, mengundurkan diri, Selasa (21/10/2025). Ishiba sebelumnya mengundurkan diri di tengah kemerosotan terburuk partainya, Partai Demokratik Liberal (LDP), sepanjang sejarah berkuasa di Jepang.
Pembubaran pemerintah ini diumumkan menjelang pemilihan perdana menteri baru yang dijadwalkan berlangsung Selasa sore.
Jika tidak ada perkembangan tidak terduga, Sanae Takaichi, pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), akan menjadi perdana menteri baru sekaligus perempuan pertama dalam sejarah Jepang yang memegang jabatan tersebut.
Kesepakatan koalisi antara LDP dan Partai Inovasi Jepang (JIP) yang dicapai pada Senin kemarin memastikan bahwa Takaichi telah mengumpulkan dukungan yang cukup untuk memimpin negara.
Meskipun kedua partai tersebut hanya kekurangan mayoritas absolut di Majelis Rendah, koalisi masih bisa memperoleh dukungan dari beberapa anggota parlemen independen di majelis tersebut. Oleh karena itu Takaichi kemungkinan besar akan terhindar dari pemilihan putaran kedua.
Aturan pemilihan perdana menteri mengungkap, jika tidak ada kandidat yang mencapai mayoritas absolut pada putaran pertama, kandidat dengan suara terbanyak akan ditunjuk dalam pemilihan putaran kedua.
Pemungutan suara juga dijadwalkan akan dilakukan di Majelis Tinggi, di mana koalisi LDP-JIP hanya kekurangan beberapa kursi untuk mencapai mayoritas absolut.