BANGKOK, iNews.id - Thailand mendesak para pemimpin APEC untuk mengesampingkan perbedaan selama KTT yang berlangsung Jumat (18/11/2022) hingga Sabtu besok. Para pemimpin kelompok ekonomi beranggotakan 21 negara itu diminta untuk fokus menyelesaikan masalah ekonomi global yang mendesak, seperti isu perdagangan dan inflasi.
Negara-negara anggota APEC meliputi 38 persen dari total penduduk global, menghasilkan total 62 persen PDB serta 48 persen perdagangan.
Thailand berharap ada kemajuan dalam penerapan Area Perdagangan Bebas Asia Pasifik (FTAAP). Masalahnya pembicaraan tersebut berlangsung di tengah ketegangan geopolitik atas perang di Ukraina serta isu Taiwan dan Semenanjung Korea.
Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengatakan KTT APEC berlangsung saat dunia menghadapi berbagai risiko.
“Itulah mengapa APEC tahun ini harus mengatasi tantangan ini dan memberikan harapan kepada dunia secara luas,” katanya.
Di dalam negeri, KTT APEC diwarnai demonstrasi, sekitar 100 pengunjuk rasa anti-pemerintah berbaris di lokasi acara pada Jumat pagi.
Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan, sementara Amerika Serikat diwakili Wakil Presiden Kamala Harris. Rusia yang juga anggota APEC juga tak diwakili Presiden Vladimir Putin. Rusia mengirim Wakil Perdana Menteri Andrei Belousov.